Kea (Nestor notabilis) adalah spesies burung beo besar yang berasal dari pegunungan Alpen Selatan di Pulau Selatan, Selandia Baru. Burung ini dikenal karena kecerdasannya yang luar biasa, keingintahuannya yang tinggi, serta perilaku yang sering kali nakal. Sebagai salah satu burung paling cerdas di dunia, kea mampu memecahkan masalah kompleks dan dikenal karena interaksi aktifnya dengan manusia serta lingkungan sekitar.
Ciri-ciri Fisik Kea
Kea adalah burung dengan ukuran tubuh besar, dengan panjang sekitar 48 cm dan berat sekitar 0,9–1,1 kg. Salah satu fitur yang paling mencolok dari burung ini adalah bulu berwarna hijau zaitun dengan sentuhan oranye terang di bawah sayapnya, yang terlihat saat terbang. Paruhnya besar, melengkung, dan berwarna abu-abu. Mata kea berwarna coklat gelap, dan kakinya kuat dengan cakar tajam yang memungkinkannya mencengkeram dan memanjat berbagai permukaan.
Habitat dan Penyebaran
Kea adalah burung endemik Selandia Baru dan hidup terutama di daerah pegunungan. Habitat utamanya adalah di hutan hujan alpine, padang rumput subalpine, dan area berbatu di pegunungan tinggi. Burung ini terkenal karena kemampuannya bertahan di lingkungan yang ekstrem, termasuk di ketinggian yang dingin dan tertutup salju.
Kecerdasan Luar Biasa
Salah satu hal yang paling dikenal dari kea adalah kecerdasannya yang luar biasa. Kea memiliki kemampuan memecahkan teka-teki, membuka kunci, dan menggunakan alat sederhana. Penelitian telah menunjukkan bahwa kea mampu memecahkan masalah logis yang kompleks, menjadikannya salah satu burung paling pintar di dunia.
Kemampuan beradaptasi dan rasa ingin tahunya yang tinggi membuat kea sangat tertarik pada objek-objek baru, termasuk mobil, rumah, dan peralatan manusia lainnya. Sering kali, kea dapat terlihat mencoba membuka jendela mobil, merusak antena mobil, atau mencuri barang-barang kecil. Meskipun perilaku ini dianggap lucu, di beberapa kasus, kea bisa menyebabkan kerusakan serius pada properti manusia.
Perilaku Sosial dan Interaksi
Kea adalah burung yang sangat sosial dan hidup dalam kelompok. Mereka sering terlihat berinteraksi dengan anggota kelompok lain, berbagi makanan, dan bermain bersama. Burung ini juga terkenal karena rasa ingin tahunya terhadap manusia, dan sering kali tidak takut untuk mendekati manusia di tempat-tempat wisata pegunungan. Kea sering mendekati orang yang sedang berkemah, mendaki gunung, atau berlibur di area alpine.
Makanan dan Pola Makan
Kea adalah omnivora dan memiliki pola makan yang sangat bervariasi. Di alam liar, mereka memakan akar, buah-buahan, serangga, dan nektar. Kea juga dikenal memangsa hewan kecil seperti tikus, burung kecil, dan bahkan domba di beberapa kasus ekstrem. Selama musim dingin, ketika makanan sulit didapat, mereka akan memanfaatkan berbagai sumber makanan yang tersedia.
Salah satu perilaku unik yang dikenal dari kea adalah kemampuannya mencari makan dengan menggunakan kecerdasannya untuk memanfaatkan berbagai situasi, seperti mencuri makanan dari manusia atau merusak kemasan untuk mendapatkan makanan di dalamnya.
Status Konservasi dan Ancaman
Kea terdaftar sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Populasinya diperkirakan terus menurun karena berbagai faktor, termasuk perburuan, peracunan, dan perusakan habitat alami mereka. Selain itu, interaksi berlebihan dengan manusia juga menjadi ancaman, karena kea sering tertarik pada benda-benda yang berpotensi berbahaya seperti kendaraan atau peralatan konstruksi.
Untuk melindungi spesies ini, berbagai upaya konservasi telah dilakukan, termasuk penegakan hukum yang lebih ketat terhadap perburuan dan pembunuhan kea, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan alami burung ini.
Kesimpulan
Kea adalah salah satu burung paling unik di dunia, tidak hanya karena kecerdasannya yang luar biasa, tetapi juga karena perilaku sosialnya yang kompleks dan adaptasi luar biasanya terhadap lingkungan ekstrem. Meskipun kea kadang dianggap sebagai “burung nakal” karena perilaku jahilnya, burung ini tetap menjadi salah satu simbol alam liar Selandia Baru yang paling ikonik. Upaya konservasi yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi spesies ini agar tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.